Picture
Tahun 2012 telah berlalu, tahun 2013 telah datang.
Banyak pertanyaan membuncah di dada kita masing-masing, "akankah tahun depan kita akan mendapatkan sesuatu yang lebih baik?". Kesejahteraan, keadilan sosial, kemakmuran, kebaikan, sepertinya menjadi hal yang sangat mahal dan sulit terjangkau.

Sebagian orang memandang pesimis bahwa tahun depan kita bisa dan pantas berharap. Karena pada detik ini kita masih dihadapkan pada perilaku biadab, baik elit maupun rakyat. Korupsi dan pengambilan kebijakan yang semena-mena masih menjadi kebiasaan para elit, sementara materialistik hedonik menjadi kebudayaan wajib para rakyat (contoh nyata perayaan tahun baru).

Seringkali kita menyimpulkan secara sepihak, bahwa kita telah memasuki sistem "lingkaran syetan" yang maha sulit untuk diputus (Puji Karyanto). Akan tetapi dengan pemahaman yang seksama, mari kita bangun optimisme menyambut tahun baru dengan harapan baru. Sesungguhnya, lingkaran syetan bisa kita sederhanakan menjadi 3 hal: harta, tahta, dan wanita (dalam arti filosofi). Dus, jika kita hanya bertujuan mengejar 3 hal dengan menghalalkan segala cara, maka kita bukanlah lagi manusia, karena sesungguhnya kita lebih rendah dari binatang dan lebih biadab dari syetan.

Lalu senjata apakah yang harus kita gunakan agar kita bisa menang dan memutus lingkaran syetan itu?
Tak lain dan tak bukan adalah anugerah hebat dari Tuhan yang biasa kita namai dengan kecerdasan: IQ, EQ, dan SQ. Olah rasio,
olah rasa, dan olah makna. Dus, harta tahta wanita adalah keindahan yang mewakili sifat kejasadan yang fana. Mereka dan jasad akan menjadi manusia sempurna jika kita memberikan ruh berupa IQ, EQ, dan SQ. Itulah yang dinamai konsep diri, dan jika itu diulang secara terus menerus maka akan menjadi jati diri.

Bisakah kita menangkap pesan, bahwa tak diharamkan bagi kita untuk kaya, merebut kekuasaan, dan mempersunting wanita cantik (Anang Fahmi). Asalkan jangan jadikan itu semua sebagai tujuan akhir. Melainkan alat untuk mendedikasikan itu semua kepada Tuhan dan perwakilan-Nya di dunia ini. Ingatlah bahwa "dedikasi" harus menjadi ruh dalam jasad "syahwat". Agar kita masih bisa berharap, agar kita masih bisa optimis, bahwa tahun depan kita akan menjadi lebih baik.

Selamat Tahun Baru 2013, jadilah manusia sempurna dengan menyeimbangkan ruh dan jasad kalian.

Kang Nunu
Disarikan dari Diskusi Akhir Tahun IMM Banyumas di Korkom IMM UMP, 31 Desember 2012.



Leave a Reply.

    Supported by:

    Temukan teman di:

    Diskusi

    Archives

    February 2013
    January 2013
    December 2012

    Blog Hits

    Menuju Blog ku klik: