ditulis oleh Mas Nunu - Pimred www.ahmadtohari.com

Ach...
Kau masih saja menari-nari dalam pikirku
Padahal hujaan deras telah menerpaku
Dan kaki-kaki ini sudah lelah melangkah

Tapi
Tetap saja kau mengajakku terbang
Menjelajah alam rasa yg tak bertepi
Menjatuhkanku dalam kubangan lumpur artistik
Menggulung seluruh kenikmatan yg ada

Dan
Di atas setapak menuju surga
Kau beri aku sedikit rasa duri
Sampai ku titihkan air bulir berlian ini
Meratap sambil berharap...

Aku telah mencarimu ke seluruh latar terjangkau
Tp tak jua kulihat sudut bibirmu
Maka aku akan disini
Di tepian samudera angan
Menanti uluran hati terkasih
Lalu kau dekapku dalam segarnya dunia
Karena aku ingin mengucap cinta selamanya

Hujaan t'lah reda, dan kinipun rasa ini merana
Sedikit angin menerpa, tuk menyapa apa dan siapa
Tak kuduga tak kukira
Hanya engkau yg tersisa
Tak ada lagi kata
Tak ada lagi harta benda
Karena semua sirna
Dalam hidup yg lebih nyata
Dan jika
Ach sudahlah begitu saja

Merasakan nikmatnya merangkai kata
Menjadi bait-bait penuh makna
Agar kau bahagia
Telah menciptaku ke dunia

Setelah semalaman berbalut mimpi
Mataku terbuka tersentuh dinginnya pagi
Menghirup aroma senyuman pagi...
Dan, salut atas kerja keras berbuah senyuman itu...
Ku tak hirau dan tak berharap apa-apa...
Kecuali...
Senyuman pagi itu menjadi senyuman kaum papa...
Semoga...

aku hanya bocah lelaki biasa, 
dari keluarga bisa,
lahir dari desa yang teramat biasa, 
dan tumbuh di lingkungan yang juga biasa 
dengan segala kebiasaan yang amat sangat biasa.
tapi sebelum mati ku ingin meraih seseorang dan sesuatu yang luar biasa, 
yang tak pernah merasa luar biasa, tapi tetap merasa biasa, 
sehingga dia dan itu makin luar biasa...



Leave a Reply.

    Supported by:

    Temukan teman di:

    Diskusi

    Archives

    February 2013
    January 2013
    December 2012

    Blog Hits

    Menuju Blog ku klik: